Wednesday, December 31, 2008

...31 Desember...


Meneropong kembali peristiwa sepanjang tahun...

Kejadian yang sangat pantas disyukuri atau disesali...

Kenangan yang tak mudah dan tak ingin dilupakan...

Rasa yang datang lalu hilang...


2008, bagiku adalah tahun penuh kejutan. Kejutan bahagia dan menyedihkan. Begitu banyak kejadian..segala kemudahan dan juga kehilangan. Tak bisa kutentukan mana yang lebih banyak. Karena aku subyektif, tidak konsisten, labil. Setiap hal yang kualami akan mengubah gerak neraca nalarku.

Letupan sukacita sejak tahun baru dimulai, tetap ada hingga penghujung tahun ini. Pengalaman bertualang, memahami sosok-sosok baru, walau tak mudah tapi sangat menyenangkan. Dan di balik duka, reuni keluarga jadi momen yang berharga.

Namun berturut-turut kehilangan saudara, teman, sahabat terbaik, yang tersayang, sungguh menyakitkan. Sulit diungkapkan, rasanya kosong, perih, menguras energi. Yang mampu kulakukan hanya menangis, lalu tidur. Hanya itu pelampiasannya. Kemudian terbangun, tenang, ada asa baru. Sepertinya aneh, karena semuanya berulang, kelelahan jiwaku akan timbul lagi.

Kesempatan, keberuntungan datang padaku. Kuterima dan kujalani.... lalu aku bimbang. Tentu aku sangat berterima kasih padaNya, tapi hatiku tetap bertanya. Seandainya kulepaskan, seperti apa jadinya? Kenyataan yang lebih indah? Atau malahan tertusuk lebih dalam?

Kadang aku takut dalam kegembiraanku. Aku kalut dalam sukacitaku. Seperti gravitasi bumi, semakin tinggi aku melompat, semakin sakit rasanya ketika jatuh. Dan aku tak siap menerima lukaku, dan seringkali menarik orang-orang tercintaku terluka bersama.

Sungguh tidak adil... dan aku menyesal.

Menggurui batin sendiri ternyata sulit. Saat rasio berkata, 'segala sesuatunya terjadi karena sebuah alasan', seketika pula hatiku menyela, 'apa alasannya??'. Tak ada yang mau mengalah sampai keduanya lelah. Lelah, atau pasrah... entahlah...

Hanya bila ketenangan tiba-tiba melingkupi, aku merasa tak perlu memikirkan alasan apapun.

Jalani saja semampuku. Lintasan permadani lembut atau hamparan kerikil sesudahnya. Nikmati dan hadapi, hidup selalu berubah, memang penuh kejutan.

Besok, tahun depan, akan selalu terjadi perubahan... aku pun begitu. Mungkin nyata terlihat atau samar tak terasa. Seperti jerawat kecil yang gemar berpindah tempat di daguku, guratan keriput yang mulai berbaris rapi di keningku, atau kantung mataku yang menebal sehabis ngeronda. Seperti rinduku pulang ke rumah, emosiku selama PMS :) atau... caraku menatapnya.

Akan berubah...
Seperti apa?
Kali ini rasio dan hatiku sepakat, ngga perlu adu debat.
Keduanya berkolaborasi, saling menentramkan.
Mendukungku melangkah satu-satu.

Kupandangi lagi angka itu, di lembar terakhir kalender kamarku.

hmmm........



Aku belum beli kalender baru............


Anyway, Happy New Year!

No comments: