Friday, October 23, 2015

End of Season

I, once, told a mate that, "friends come and go"
I barely thought that she would gone eventually 
I know and I'm fully aware of our uniqueness
that indeed, we are different...
and differences shouldn't end with a farewell
at least that's what I hope it should be


yet here we are now, like total strangers
we bump into each other, have a gaze then look away
Hurts.. but later on, we get used to doing it..


I understand more that friends are really come and go
that some people come into your life for a season
they affect your entire world..
it's undeniable and it's real
but only for a season

and life still moves on..

I learn not to blame everyone, including myself
we have a choice about what we do, and we take on the responsibility of our own free will
however, sad is allowed, yes? just for a while...
it turns out I cannot ignore that feeling..
I need to pass through it, and it has been done.

it's fine, we're fine  :)

#People come into your life for a reason, a season or a lifetime.
When you figure out which one it is,
you will know what to do for each person.


Wednesday, August 5, 2015

Anakmu Bukan Milikmu



Puisi kontroversial karya Kahlil Gibran...

Anakmu bukanlah milikmu.
Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu akan dirinya sendiri.
Lewat engkau mereka lahir, tetapi bukan dari engkau.
Mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan sodorkan pemikiranmu.
Sebab mereka punya alam pikiran sendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya, namun tidak bagi jiwanya.
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tidak dapat kau kunjungi, bahkan tidak di dalam mimpimu.

Kau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur. 
Ataupun tenggelam di masa lampau.
Engkaulah busur, yang melepaskan anak panah kehidupan.
Sang Pemanah membidik sasaran dalam ketakterbatasan.
Dia merentangmu dalam keperkasaan-Nya, agar panah melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah.
Sebab Ia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat, sebagaimana Ia mencintai busur yang kuat.



kita, dua jiwa berbeda
yang dipersatukan semesta
dalam ikatan yang kuat dan nyata

kau adalah cerminku di dunia
padamulah aku berkaca
belajar memahami dan menerima realita

dan sepanjang perjalanan waktu
aku berteguh dalam sekat paradigmamu
mencoba menemukanku dalam gambaranmu
namun ternyata, aku bertemu citraku tak hanya lewat cerminmu

tak mengapa kan, Mama...
bila dengan penemuan ini, aku mampu mengerti arti "sempurna"
yang mungkin tak ada dalam kamusmu atau mereka
janganlah kau artikan, Mama...
bahwa ini akhir masa kita

lagu kita tak harus sama
dengan alunan kasih, kita tetap satu nada
bila dikatakan, hidup adalah pilihan,
kini aku memilih hidup sebagai aku.. simple saja.

aku menjadi diriku, Mama, tak berarti kau terlupakan.
aku memilih jalanku, Mama, tak berarti kau kuabaikan.
sayangku untukmu, Mama, tetap untuk selamanya.



#Lelah? 
Jujur..iya. Tapi setiap saya ingin pergi dan berhenti, hati meminta berjuang lagi. Dan logika berkata masa cuma segini..? Jadi saya kembali. Logika memang tahu bagaimana membuat keputusan yang "benar", tapi hati tahu mana yang membuat bahagia bahkan jika itu keputusan yang "salah". -- Dee.



Thursday, June 4, 2015

Sepi itu...



Sepi itu..
Sendiri..

Sepi itu..
Kala bisikan hati kau dengar bagai genderang..

Sepi itu..
Saat dunia berteriak, namun kau rasa sunyi..

Sepi itu..
Menusuk sampai ke tulang.


Friday, May 8, 2015

Bercermin Dari Masa Lalu

Story shared from: http://motivaksi.blogspot.com/2014/03/bercermin-dari-masa-lalu.html





Setiap orang suci pasti punya masa lalu, dan pendosa pun pasti punya masa depan. Semua orang pasti punya masa lalu, baik itu menyenangkan ataupun tidak. Suka atau tidak, masa lalu pasti akan selalu kita ingat dan rekam dalam memori kita. Bukan berarti, orang yang tidak pernah melakukan dosa tidak memiliki masa lalu. Sejatinya masa lalu bukanlah untuk didiamkan, dikenang, atau diingat-ingat. Apalgi kalau masa lalu tersebut terasa pahit, tentu kita tidak ingin dan berharap untuk mengulanginya dan bahkan mengingatnya.

Ada pepatah mengatakan, orang-orang besar tidaklah mempermasalahkan masa lalu. Tapi mereka mengikhlaskan masa lalu. Masa lalu ada, baik atau buruk adalah pembelajaran untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Ada yang terasa pahit dan selalu diingat, tapi tidak semuanya mau mengambil hikmah dan belajar darinya. Kebanyakan dari kita lebih terfokus pada apa yang dirasa (luka masa lalu) daripada terfokus pada hikmah dibalik masa lalu tersebut.

Terkadang kita diuji dalam kesalahan agar kita tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tidak ada kebenaran kalau tidak ada kesalahan. Begitupun dengan masa lalu. Yang terpenting, jangan menilai seseorang hanya dari masa lalunya saja. Tapi lihatlah perubahannya sekarang. Bisa jadi mereka yang dulunya salah sekarang telah menjadi soleh dan bahkan lebih soleh daripada kita.

Sampai kapanpun kita pasti selalu ingat pada masa lalu yang kita alami, terlebih masa lalu itu terasa pahit oleh kita. Namun layaknya jamu, meskipun pahit tapi bisa menyembuhkan selama kita mau berubah :) Masa depan itu misteri, dan kita tidak perlu mengkhawatirkan hari esok. Sebab yang pasti adalah masa lalu yang sudah terjadi. Jika kita tidak mampu berdamai dengan masa lalu, sampai kapanpun kita akan dihantui rasa bersalah dan rasa penyesalan. So, masa lalu itu masalah lu :) 


Wednesday, February 4, 2015

Teman Hidup


Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Pembawa sejuk, pemanja rasa
Dia yang selalu ada untukku

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku, jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku milikmu, kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku, jadi teman hidupkku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku milikmu, kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya akan begitu

Tetaplah bersamaku, jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku milikmu, kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja...


by: Tulus

Tuesday, January 27, 2015

aku belajar

















aku belajar
menjadi aku yang sesungguhnya
tanpa topeng berduka
tanpa kelir ceria
hanya diriku saja

aku belajar

meruntuhkan benteng raguku
mengizinkanmu meraih penatku
kau lepaskan satu-satu
hingga tersisa satu jiwaku

aku belajar

menikmati setiap masa
mengalirnya kata di antara kita
mengecap sayangmu yang istimewa
menerima hatimu apa adanya

aku belajar

mengerti peranan logika
memahami esensi rasa
dan mengolah keduanya
lagi dan lagi, menangkap kaitannya

aku belajar

mengenal unikmu dengan tatapan mata
menilai hangatmu lewat jabat tangan kita
mengerti rindumu akan cinta sederhana
memahami arti relasi "kita"

dan bersamamu, aku bahagia :)

sempurna dalam ketidaksempurnaan kita
menjejakkan memori di setiap peristiwa
mengungkap keindahan cinta dalam doa
penuh syukur tak terhingga
merangkul Sang Pribadi ketiga.


#bersatukitateguh

#tulusbukanmodus
#kasihsayangdansetia
#limapuluhtahunlagi
#panahacakadut
#punsangat


"Tali tiga lembar tak mudah diputuskan." (Pengkhotbah 4:12)




Monday, January 5, 2015

hujan bulan juni



tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(1989)

puisi Sapardi Djoko Damono