bila kulafalkan namamu, kurasakan energiku bangkit bagai mantra puja pada para dewa menggerakkan denyut rasa menyalakan api-api cinta memanggil jiwa yang berkelana kembali menjejak pada raga
saat wajahmu berjelajah dilamunku, ada sensasi yang menggelitik tergesa mendesak indera berkutik menghantarkan bayang-bayang eksotik melesat berpacu bersama darahku bergegas mengetuk pintu kalbu untuk segera melabuhkan rindu
dan kala hadirmu dihadapku sungguh nyata, akan kubekukan detak masa diam dalam ingin yang bergelora menikmati nirwana kita hingga ragumu sirna.. kalutmu reda
tapi saat ini.. ku hanya mampu mendikte mimpi mengurai sepi sendiri menjaga sayang sampai ke ujung hari menyambut sang kekasih hati :)
hening sangat.... hingga kantuk ini bertambah hebat segala posisi membuatku penat waktu terasa bergerak lambat-lambat... kupasang earphone-ku dan bergulir lagu demi lagu dengan berbagai lirik unyu namun kini kantuk dan jemu makin menyatu selintas kulirik dunia sekitar wajah-wajah serius juga datar hai kawan...kau sedang berpikir... atau sadar tersamar? ini kantor... bukan kuburan sedikit hiburan kurasa bukan dosa sesekali lepaskanlah gurau dan tawa lumayan ngurangin beban pikiran sekali lagi kuingatkan, kawan.... ini kantor....... bukan kuburan... sebelah kiri dan kananmu bukanlah setan mari bersenang-senang.... sebelum ngebanyol itu dilarang :D **a day without laughter is a day wasted -- Charlie Chaplin**
tiba-tiba teringat sesaat tercium aroma dapur yang menyengat malam itu terakhir kali kita berdebat tatap temu sambil lalu harusnya membuatku tahu pertemanan kita berhenti di titik itu tanyaku tak berujung jawabmu bingungku akan bungkammu usahaku berbuah pesan bisu hari berganti tahun, dan aku lelah tak ada niat mengunjuk salah hanya resah akan sikap yang berubah bila tak kunjung tiba sapamu ya sudahlah... aku menyerah... cukupku mengenalmu.. sudah cukuplah...
blithe but weary excited yet so jumpy the warmth and the affection I know I'm blessed I'm longing for peace and comfort and it's right in my hand now but somehow... I cannot hold it cannot keep it.. and it is heartbreaking...
Bila kutitipkan dukaku pada langit, Pastilah langit memanggil mendung Bila kutitipkan resahku pada angin, Pastilah angin menyerukan badai Bila kutitipkan geramku pada laut, Pastilah laut menggiring gelombang Bila kutitipkan dendamku pada gunung, Pastilah gunung meluapkan api Tapi... Kan kusimpan sendiri mendung dukaku Dalam langit dadaku Kusimpan sendiri badai resahku Dalam angin desahku Kusimpan sendiri gelombang geramku Dalam laut pahamku Kusimpan sendiri.. *a poem by Gus Mus