DI TITIK INI AKU MEMILIH,
UNTUK BERSANDAR PADA KETIDAKPASTIAN
DAN MEMBIARKAN ANGAN MELAKUKAN PERJALANAN...
DAN MEMBIARKAN ANGAN MELAKUKAN PERJALANAN...
MEMBEBASKANNYA MELAYANG DALAM KEHAMPAAN
KEMBALI PADA ESENSI MULANYA
HAMPA...
KUMENGERTI ITULAH AWAL HIDUP..
KESENDIRIAN YANG TAK TERELAKKAN
PENGEMBARAAN YANG MELELAHKAN
MENCARI DALAM INGIN
DAN MENEMUKAN KETIADAAN
NAMUN..
KARENA ITULAH AKU TERBAWA
SAMPAI KEPADA RASA...
YANG MENGGELITIK INDERA,
MEMBUYARKAN LOGIKA
YANG MENEDUHKAN, MENENANGKAN..
NYAMAN...
TERSENTAK SADARKU..
SAAT SATU SOSOK JIWA
TERBENTUK NYATA DI DEPAN MATAKU
MEMAPARKAN KEKINIAN YANG BIASANYA KUABAIKAN
RASA ITU.. TERNYATA RINDU...
AKU RINDU RUMAH
KUBELOKKAN KEMUDI HATIKU
KINI AKU PUNYA ARAH...
JIWA ITU MERAIH DAN MENUNTUNKU
DIA MENGIZINKAN TANGANKU MENGATUP
DIA MEMBIARKAN BIBIRKU MENGUCAP
KATA DAN DOA...
MENGUNGKAP KERINDUAN YANG SAMA
IA PUN INGIN PULANG
BERSAMA DIA HASRAT INI MEMBIMBING AKAL
BERIMPROVISASI MENEMUKAN CARA
MENCARI JALAN...
MENYATUKAN TUJUAN...
MELEPAS KABUT MASA LALU
MELEPAS KABUT MASA LALU
MENAPAKKAN KAKI DAN MELANGKAH,
MENUJU "RUMAH"
KAMULAH "PULANGKU"...
KAMULAH "RUMAH ITU"...
***
-- dibutuhkan suatu perjalanan dan segala likunya, untuk dapat memahami apa artinya "pulang". --
No comments:
Post a Comment